Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Insentif, Jaminan Sosial dan Pengalaman Kerja thd Produktivitas Tenaga Kerja di Kota Semarang

(Studi Kasus Kec. Gunungpati dan Kec. Banyumanik)

Tugas Akhir / Skripsi Ekonomi Pembangunan
Disusun oleh: Vellina Tambunan
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomi
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Intisari:

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah satu tujuan penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja, yang pertumbuhannya lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja. Peningkatan jumlah tenaga kerja yang tidak disertai dengan peningkatan kinerja pekerja tersebut akan mempengaruhi proses produksi dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Dalam kurun tahun 2005 sampai 2009, upah minimum Kota Semarang cenderung meningkat secara absolut namun bersifat fluktuatif setiap tahunnya. Persentase peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu 23,7% dan terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 10,1%. Sedangkan pada tahun 2009, terjadi lagi peningkatan sebesar 17,1%. Angka tersebut merupakan jumlah yang relatif tinggi mengingat upah minimum Provinsi Jawa Tengah yang hanya sebesar Rp.575.000,00 (BPS Jateng dalam angka, 2010). Kenaikan upah tersebut terjadi karena biaya hidup layak meningkat akibat harga-harga kebutuhan ekonomi yang selalu meningkat. Pemerintah berusaha meningkatkan upah minimum dan menyeimbangkan dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Sebagai tambahan informasi, dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki upah minimum tertinggi dan juga mampu menutupi KHL. Tidak mengherankan jika banyak angkatan kerja tertarik untuk bekerja di Kota Semarang. Secara teoritis, apabila tingkat upah tinggi, maka jumlah penawaran tenaga kerja akan meningkat dan sebaliknya (Simanjuntak, 2001).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, upah, insentif, jaminan sosial dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Semarang. Variabel terikatnya adalah produktivitas tenaga kerja, variabel bebasnya adalah pendidikan, upah, insentif, jaminan sosial dan pengalaman kerja. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan metode wawancara terhadap sampel sebanyak 100 orang tenaga kerja yang ada di Kota Semarang. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan program SPSS 16,0. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel independen, hanya tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja yaitu upah, insentif dan pengalaman kerja, sedangkan yang tidak signifikan adalah pendidikan dan jaminan sosial. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,876 yang artinya produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh faktor variabel upah, insentif dan pengalaman kerja sebesar 87,6 persen. Sedangkan sisanya sebesar 12,4 persen produktivitas tenaga kerja dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis dalam penelitian ini.