Analisis Produktivitas Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

(Studi pada Kabupaten Semarang)

Skripsi / Tugas Akhir Ilmu Ekonomi Pembangunan
Penulis: Hanis K. Lathifah
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Ringkasan

Pembangunan di bidang pendidikan menjadi prioritas pemerintah dalam mengentaskan keterbelakangan bangsa Indonesia. Pendidikan dasar saja tidak cukup untuk membekali pemuda Indonesia dalam hal ilmu pengetahuan dan keterampilan seiring disebabkan persaingan global yang semakin ketat, Pendidikan menengah dapat dianggap sebagai jembatan dalam menuju perguruan tinggi dan lapangan kerja. Semarang merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki komitmen tinggi dalam peningkatan mutu pendidikan jenjang SMA, hal ini terbukti dengan adanya input yang tinggi pada persentase guru layak ajar sebesar 92,52 persen (Sumber: Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2010, hal 230). Namun kondisi input yang baik di beberapa sekolah tidak diimbangi dengan kondisi output yang sepadan (Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Oktober 2012).

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis input dan output bidang pendidikan dengan studi kasus 11 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kab. Semarang pada Tahun Ajaran 2008/ 2009 s/d 2011/ 2012. Penelitian ini menggunakan metode analisis Data Envelopment Analysis (DEA). Metode Data Envelopment Analysis (DEA) menggunakan asumsi Variabel Return to Scale (VRS). Analisis DEA dirancang secara khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit produksi dalam kondisi adanya banyak input maupun output, yang biasanya tidak mudah untuk disiasati secara sempurna oleh teknik analisis pengukuran efisiensi lainnya. Efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) merupakan perbandingan efisiensi suatu UKE dengan UKE lain dalam sampel yang menggunakan jenis input dan ouput sama. Variabel input yang digunakan terdiri dari rasio siswa per kelas, rasio siswa per guru, rasio siswa per pegawai administrasi, rasio pengalaman guru, dan rasio pendidikan guru. Variabel output yang digunakan terdiri dari persentase angka kelulusan, rata-rata nilai Ujian Nasional, dan persentase angka kenaikan kelas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi sempurna dicapai oleh beberapa SMAN yaitu SMAN 1 Tengaran, SMAN 1 Getasan, SMAN 1 Susukan, SMAN 1 Suruh, SMAN 1 Pabelan, SMAN 1 Ungaran, SMAN 2 Ungaran, SMAN 1 Ambarawa, dan SMAN 1 Tuntang. Dalam penelitian ini Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang dapat dijadikan acuan terbaik dalam hal efisiensi. Setelah uji sensitivitas dilakukan dengan mengabaikan salah satu input, maka SMAN yang tetap mencapai efisiensi jumlahnya berkurang menjadi hanya SMAN 1 Ungaran, SMAN 2 Ungaran, SMAN 1 Pabelan, SMAN 1 Ambarawa, dan SMAN 1 Susukan. Jika dilakukan uji sensitivitas yang mengabaikan salah satu dan beberapa UKE lainnya, maka semua UKE yang semula efisien akan tetap efisien. Perbaikan yang dapat dilakukan untuk UKE yang tidak efisien yaitu dengan memperbaiki input atau output dengan mengurangi atau menambahnya sesuai yang ditawarkan DEA. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa SMAN di Kabupaten Semarang cukup berperan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang ditempuh sewaktu SMA memiliki peran penting dalam produktivitas kerja seseorang.
Read more