Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Lama Mencari Kerja bagi Tenaga Kerja Terdidik di Kab. Semarang

(Studi Kasus Kec. Bancak dan Kec. Ungaran Barat)

Tugas Akhir / Skripsi Ekonomi Pembangunan
Disusun oleh: Andi Supratikno
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Intisari:

Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita (Irawan dan M.Suparmoko, 1992). Dalam pembangunan dan kegiatan berproduksi, peranan tenaga manusia banyak ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia di berbagai bidang kegiatan. Selain Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Sumber Daya Alam (SDA) dan kapasitas produksi, salah satu faktor dinamika lainnya dalam pembangunan ekonomi jangka panjang yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk mendapat SDM yang berkualitas karena pendidikan dianggap mampu untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. SDM seperti inilah yang diharap mampu menggerakkan roda pembangunan kehidupan. Dalam kenyataannya, pendidikan khususnya pendidikan tinggi, yang tidak atau belum mampu menghasilkan lulusan seperti yang diharapkan. Lulusan perguruan tinggi tidak otomatis terserap oleh lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan terjadinya pengangguran tenaga kerja terdidik (Fadhilah Rahmawati dan Vincent Hadi Wiyono, 2004).

Pengangguran tenaga kerja terdidik merupakan masalah dalam ketenagakerjaan khususnya di Kabupaten Semarang. Semakin banyak pencari kerja terdidik yang melebihi daya serap pasar kerja. Hal tersebut menyebabkan banyak pencari kerja terdidik berebut untuk memperoleh pekerjaan, sehingga probabilitas menemukan pekerjaan rendah, akibatnya semakin lama mencari kerja. Selain itu semakin tinggi tingkat pendidikan pencari kerja, semakin tinggi reservation wage dan semakin lama mencari kerja.

Banyaknya pencari kerja menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Semarang tahun 2004-2008 mengalami perkembangan yang fluktuatif. Dimana pada tahun 2005 merupakan puncak atau titik tertinggi jumlah pencari kerja, karena pada tahun-tahun berikutnya jumlah pencari kerja mengalami penurunan yang cukup besar. Secara spesifik penelitian ini difokuskan di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Bancak. Karena di kecamatan Ungaran Barat jumlah angkatan kerja menurut tingkat pendidikan per kecamatan paling banyak dibandingkan dengan kecamatan – kecamatan lain yang terdapat di kabupaten Semarang, Sedangkan di Kecamatan Bancak dengan jumlah angkatan kerja menurut tingkat pendidikan paling sedikit bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya. 

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi lama mencari kerja tenaga kerja bagi tenaga kerja terdidik di Kabupaten Semarang dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari objek penelitian melalui kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja tamat SMA, tamat Diploma (DI/DII/DIII) dan tamat Sarjana (S1) di Kabupaten Semarang.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari lima variabel independen seluruhnya berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik. Dengan nilai koefisien determinas sebesar 0,541 berarti variabel pendapatan, tingkat pendidikan, umur dan pendidikan teknis mampu menerangkan 54,1 persen variasi lama mencari kerja, sedangkan sisanya 45,9 persen dapat dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis dalam penelitian ini. Dengan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi lama mencari kerja atau dapat dikatakan bahwa pendapatan, tingkat pendidikan, umur dan pendidikan teknis secara bersama-sama berpengaruh terhadap lama mencari kerja.

Untuk mengatasi masalah lamanya mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik, maka disarankan bagi pencari kerja untuk lebih aktif mencari informasi akan kesempatan kerja, lebih memupuk jiwa kewirausahaan dan meningkatkan keterampilan agar mampu bersaing dalam pasar kerja.